Selasa, 27 Desember 2011

Ulurkan Tanganmu

   Musik , mungkin bagiku hanya sekedar karya yang bisa di dengar dan dinikmati , selama ini aku bermain musik hanya untuk diriku sendiri , bukan untuk orang lain , aku menikmati apa yang aku mainkan , karena inilah hobiku , aku suka bermain gitar , terutama sambil bernyanyi walau suara ku juga tidak sebagus idolaku , Rossa . Namun lain artinya dengan pengamen jalanan , mereka bermain musik untuk mendapatkan uang , uang untuk menghidupi dirinya , untuk menghidupi keluarganya , belum lagi kalau keluarganya atau dirinya sakit , pasti memebutuhkab biaya besar .
   Sore itu aku ingin menuju kediaman tanteku di Bekasi , aku menaiki bus nomor 25 untungnya aku masih kebagian tempat duduk , meskipun di belakang , aku agak sedikit ribet karena harus membawa gitar ku ini , aku akhrinya duduk dengan gitar di pangkuan ku , aku melihat seorang anak muda , pasti dia ini seorang pengamen , tapi jika aku pandang dari segi pakaiannya , sungguh tidak mungkin dia pengamen , aku berusaha bertanya padanya "turun dimana mas ?" tanya ku sok tidak tahu "oh engga saya ngamen mbak hehe" katanya nyengir "masa sih ? boong kali , kok rapih banget ? kaya anak kuliaha gitu" tanyaku lagi "iya emang saya kuliah mbak , saya ngamen tuh cuma buat ngasih anak anak yang kurang mampu aja mbak , lagian ini di luar jam kerja saya kok" jelas nya panjang lebar "ooh" jawabku "emang ga malu ya ketemu sama temen kuliahnya gitu ? kalo aku sih malu hehe" tanyaku lagi dengan penasaran  "ngapain malu kali mbak ? toh ini kan juga saya ber amal, mungkin mbak malu karena belum terbiasa , kalo saya kan sering hehe" katanya sambil tersenyum. Jika di fikir fikir iya juga ya ? ngapain harus malu ? toh tujuan kita juga kan baik.    
   "gitaris ya ?" tanyanya padaku "eh engga kok , hehe" jawabku malu malu "kok bawa gitar ?" tanyanya padaku "oh ini, ini mau main kerumah tante , nah tadi abis dari rumah temen , kita main gitar bareng bareng gitu" jelasku "ooh , intinya bisa main gitar kan ?" tanya nya lagi "iya haha , dikit dikit lah" jawabku "boleh gak nanti aku ikut kamu ngamen ?" sambungku. "Hah ? serius ? ga malu kalo ketemu temennya ?" tanya nya heran "eh kamu ngeledek aku ya ? haha ya engga lah ? kan kita juga amal" jawabku tersenyum. 
   Akhirnya aku pun mengamen sampai depan mall , dan hasilnya lumayan lah aku dan si pengamen muda ini dapat 40 ribu , walaupun tidak banyak rasanya aku sudah berhasil menyumbangkan tenaga ku untuk beramal bagi mereka yang tidak mampu :)

Sahabat , Selamanya

   "Tinggalkan dia ... lupakan dia ... datanglah kepadaku"  rasanya lirik lagu barusan cocok sekali jika di kaitkan dengan hidupku , ini semua karena teman baikku yaitu , Kevin yang terang terangan meninggalkanku demi cinta yang dia pilih , padahal jika dilihat aku jauh lebih baik dan lebih pantas jadi kekasihnya di banding Indri yang menurut ku tidak sebaik aku , bukannya aku sombong ya , memang yang lebih mengenal kevin jauh itu ya aku , aku teman bermainnya sejak kami baru menginjak SMP hingga saat ini , herannya sampai sekarang kevin sama sekali tidak mengetahui perasaan ku yang jelas jelas sayang dengannya , aku bingung , mengapa dia bodoh untuk memlih wanita berbisa macam indri , aku tahu persis siapa indri , menurut ku dia itu wanita culas yang hanya mau memberikan harapan palsu untuk pria , mungkin memang benar apa kata orang , kalau cinta itu buta , sehingga kevin begitu bodoh untuk memilih indri.
   Aku menyetop lagu yang di nyanyikan oleh Terry itu dan mulai mengirim sms untuk kevin , biasanya kami sering sms an di tengah hari seperti ini , aku mulai menulis "hey vin , lagi ngapain ?"  tanya ku seperti biasanya , aku tetap menunggu ia membalas sms ku siang ini , namun setelah 3 menit aku menunggunya membalas sms ku , ternyata belum ada balasan darinya , rasa kesal ku pada indri semakin jadi saja , rasanya bukan hanya kesal sudah mengambil kevin dari ku , tapi juga mengambil semua perhatian kevin yang dulu hanya untukku . Sekitar 2 jam handphone ku berbunyi, tanda adanya pesan masuk , aku segera membukanya dan kulihat itu dari kevin, waaah rasanya bangga sekali mendapat sms dari dia , aku segera membukanya dan yang kudapati hanya jawaban singkat "telpon indri", rasanya sungguh menyebalkan ! ini sungguh bukan seperti kevin yang aku kenal dulu.
   Hari berganti , seperti biasanya aku sekolah dan bertemu kevin , kevin ini ku kenal sangat pintar dalam bidang Fisika , kemarin ada pr fisika yang sungguh aku tidak mengerti , aku mencoba bertanya padannya "vin , tau ga ini caranya gimana ?" tanya ku pagi itu "eh emang ada pr ya ?" tanya nya santai "ih ada ! ini" kata ku "ya ampun gue lupa lagi !" katanya kaget "emang semalem lu ngapain aja sih ? sampe ga ngerjain pr begini ?" tanyaku padanya "nelpon indri hehe" katanya sambil tertawa "gue liat pr lu yaaa .. pliiiisss" ucap nya sambil memohon , tadinya aku kasihan padanya , namun mendengar alasannya , boleh dong sekali kali aku menghukumnya ? "engga ah ! makanya bikin ! enak banget lu asik asik pacaran , terus pr tinggal liat gue gitu ? ih engga banget" kataku sambil pergi, aku keluar kelas , mendapati indri sedang berdua dengan Herman , si kapten tim footsal sekolah ku , rasanya sungguh tidak heran melihatnya , karena aku sudah tahu siapa indri itu , tiba tiba kevin keluar dari kelas dan mendapati wanita yang di sukainya itu sedang berduaan , spontan kevin langsung ingin menyamperi herman , namun aku mencegahnya dan dia memelukku , kali ini aku merasakan pelukan kevin yang begitu lain dari biasanya , bukan pelukan kebahagiaan karena kelulusan , tapi pelukan kesedihan karena terpukul melihat indri dengan pria lain , aku kerap merangkulnya sebagai sahabatku , disini aku mengerti , mengapa kevin tidak memilihku menjadi kekasihnya, ia takut aku akan terluka , dan bersedih , makanya ia tetap mempertahankan hubungan kami menjadi sahabt . sahabat selamanya ....
  

Ku tunggu 'kau di Surga

   Aku terus membunyikan gitar ku , sambil menghapal lirik lagu , lirik lagu yang akan aku nyanyikan di depan wanita yang aku suka , dia adalah sahabat karibku sendiri , namaya Dalia , anaknya baik dan sopan , aku mengenalnya sudah cukup lama , aku mengenal dia dan dia juga mengenalku jauh , bahkan bukan hanya aku yang suka akan sikap dan kelakuannya , ibuku juga menyukainya , menurut  papaku semuanya akan baik baik saja kalau aku memacari sahabat ku sendiri , karena aku pasti sudah tahu bagaimana baik dan buruknya dia , begitu juga sebaliknya , namun ada beberapa ketakutanku untuk menyatakan perasaanku terhadap dalia  , aku takut hubungan persahabatan kami yang semula baik baik saja menjadi kacau balau sejak kami berpacaran , namun bayangan itu aku tepis jauh jauh m di otakku hanya ada niat untuk menyatakan perasaanku di depan dalia sambil menyanyikan lagu yang dalia suka ini , aku terus menghapal lagu itu sambil memandangi fotonya di bingkai foto ku, foto itu aku dan dalia sedang memegang kue ulang tahunku .
   "aku milikmu ... kau milikku .. takan ada yang pisahkan kita .. ini lagu kita 'tuk selamanya" aku mengetes suara ku di kamar sendirian , aku memakai baju yang bagus untuk menyanyi di depan dalia sore ini, aku mengambil gitar ku , dan melangakah berani menuju rumah dalia . Dugaan ku benar , dalia pasti sedang menyiram tanaman di depan rumahnya "Andi ? ngapain disitu ? bawa bawa gitar , mirip sama pengamen haha masuk sini" ujarnya menyuruhku masuk "engga dal ! tunggu gue mau nyanyi nih buat lu" ujarku mencegahnya masuk "eh di teras aja ndi , nanti yang ada ketabrak tau ! itu jalanan" sambungnya . Aku bersikeras untuk tetap bernyanyi di depan jalan , aku mulai membunyikan gitar ku dan dalia pun akhirnya luluh pada suasana , ia mau mendengarkan aku bernyanyi untuknya , baru saja ingin memulai bernyanyi aku dikagetkan oleh lengkingannya yang kencag berteriak "Andiiiiiiiii awas mobil" 
   Aku tersadar sedang berdiri di rumah sakit , padahal di dalam ingatanku aku ini baru saja tertabrak oleh mobil , namun kulihat semua orang yang pernah aku kenal sedang menangis dan memanggil namaku "hey guys ! i'am fine" ujarku untuk berusaha menenangkan keadaan , kulihat dalia juga menangis , mukanya di tutupi tangannya yang sangat putih itu , aku mendatangi ia , namun ia terus menangis , aku juga melihat mama papa ku sedang menangis , kulihat ada seseorang yang mirip dengan ku sedang terbaring di kasur , terbaring dengan wajah berlumuran darah dan di tutupi oleh kain putih , aku tatap baik baik , itu adalah diriku , aku sudah mati ! tak mungkin ! aku pasti masih hidup ! pasti ! namun semua nya salah , sekarang aku menyadari mengapa dalia menangis sesegukan , aku mengerti mengapa mama dan papa menangis , itu karena aku sudah tiada lagi di dunia ini , dan saat ini juga aku menyadari bahwa dunia ini bukan lah tempatku lagi , aku harus pergi meninggal kan semua nya , meninggalkan apa yang aku suka apa yang aku mau dan apa yang ingin aku capai . Papa , mama maafkan aku yag belum sempat membahagiakan kalian selama aku hidup . Untuk dalia , aku tetap menunggu mmu di surga nanti ....

Senin, 26 Desember 2011

Salah Pilih

   Aku terbangun dari tidur ku, aku melihat handphone ku yang berwalpaper foto aku dan sahabat karibku, dia memang cowok , namun ia terbilang sangat dekat denganku, aku biasa memanggil nya dengan sebutan 'cacing' karena memang dia tidak bisa diam, mirip cacing. Aku sering bercanda dengannya , sharing , jalan bareng , makan bareng dan sebagainya . Namun itu dulu ... sangat dulu .... sebelum ia mulai membenciku, sebelum ia tidak mau tahu mengenai hidupku lagi, aku sangat menyesal mengenai itu , sebetul nya ini hanya permasalahan sepele .. namun menjadi runyam hingga sekarang. Aku mengingat kembali mengapa ia bisa membenciku seperti ini.
   Waktu itu aku mendapatkan pacar baru , sebut saja dengan nama 'Bebek' wajar saja aku sangat sayang dengan bebek , kami pun baru jadian kala itu , namu beda hal dengan cacing, cacing terlihat sangat tidak suka dengan bebek , memang itu tidak di lontarkan dari mulut nya yang sangat frontal itu , tetapi dari sikapnya ketika aku sedang bersama bebek , ketika itu aku hanya menganggap itu hanya sikap labil cacing saja , aku berusaha untuk membujuk nya untuk bersikap lebih baik terhadap bebek , namun kala itu dia hanya berkata "ya bukannya gitu da" ya memang aku lebih sering di panggil 'Panda' olehnya "gue ga suka lu jadian sama dia bukannya gue jeles , dia itu playboy da" nasihatnya padaku kala itu "lu tau dari mana kalo dia playboy ?" tanya ku aga sedikit sewot "eh gue juga laki kali , gue bisa tau gimana dia nafsu kalo liat cewe lain" jawab nya lebih ngotot dariku , aku lantas meninggalkan cacing disitu , memang bila kami bertengkar aku lah yang selalu diam dan tidak ingin memperpanjang masalah .
   Sore itu cuaca lumayan teduh untukku , aku menurut saja ketika disuruh ibu untuk membeli kecap , walaupun jarak warung agak jauh dari rumah , fikir ku yaa sambil jalan jalan sore , aku berjalan melewati taman, tempat dimana aku dan cacing sering bermain basket , namun kini yang kulihat adalah cacing bertengkar dengan bebek , mereka saling memukul satu sama lain , aku cepat cepat berlari menuju cacing dan bebek dan berdiri di tengah tengah mereka , jelas saja kala itu aku lebih membela bebek , karena mungkin aku dan dia sedang terikat status berpacaran , kala itu cacing bercerita sambil mengotot "gue liat dia sama cewe lain daa !" katanya , namun aku sungguh tidak memepercaya kata kata nya kali itu , aku tetap saja membeka cacing , sebelum oergi cacing berkata "jangan cari gue kalo lu butuh gue ! semoga orang yang lu bela ini ga salah !" kata cacing sambil berlalu pergi. Sekitar 7 hari setelah kejadian itu aku mendengar cacing dan keluarganya pindah ke Bandung "bagus deh , jadi ga marah marah di jakarta"  ucap ku kala itu , sama sekali tidak merasa kehilangan karena aku masih sangat marah padanya , dan menganggao dia yang salah
   Sekitar 3 bulan setelah cacing mulai membenciku , semua perkataanya benar , aku melihat bebek dengan wanita lain , yang tidak lain adalah teman sekelas ku sendiri , rasanya ingin menangis kala itu , aku berlari mencari cacing , namun ia tidak ada , aku baru ingat bahwa ia sedang berada di bandung , perasaan kehilangan dan menyesal itu kini datang ke benakku , aku sangat menyesal dan sedih .
   Sampai saat ini pu aku tidak tahu dimana cacing berada , namun .. aku selalu berharap bisa menemui nya kembali dan menebus semua kesalahanku , maafkan aku cacing , hingga kini pu aku hanya bisa berharap maaf darimu :( aku menyesal , sungguh menyesal , jika nanti aku bisa bertemu dengan mu lagi , aku harap kamu bisa memaafkan aku :(

Kesepian

   "Jangan pergi pergi lagi ... aku tak mau sendiri ... temani aku 'tuk sebentar saja .... agar aku tak kesepian"  Untuk kesekian kalinya aku mengulang lagu yang di tulis oleh Kevin Aprilio itu , aku terus terus an menghayati lagu itu , memang setiap bait nya memiliki kisah yang sama dengan diriku. bahkan ini sudah yang ke 5 kali nya aku memutar lagu itu, sepertinya aku benar benar kesepian , ya ... sangat kesepian ... sejak 7 hati yang lalu , orang yang aku sayang itu bukan sekedar pergi , namun tidak sama sekali menghubungiku , sempat aku berfikir bahwa dirinya sudah berpindah hati pada wanita yang jauh lebih canti dari aku , namun  jika tubuhku memiliki malaikat dan setan , maka malaikat ku berkata "gak mungkin, dia kan janji bakalan setia sama kamu" memang kata kata malaikat ku ini yang selalu membuatku untuk mengurungkan niat untuk memutuskan hubungan dengan pacarku. Namun setan ku - pun berkata "mendingan di putusin ! apa sih enak nya di gantung begini ?" ih rasa nya sungguh membuatku makin bimbang , aku menyetop lagu Kesepian dan mulai membuka akun facebook ku yang sudah lama tidak aku buka , aku mencari nama nya di pencarian , memang ada ... namun dia sama sekali tidak mengupdate status akhir akhir ini , kini dalam benakku berkata "mungkin gak sih dia tinggal di pedalaman hutan hutan terus ga ada sinyal ?! oh noooo" 
   kriiingg .. kriiiiinggg  .. lamunanku dipecah kan oleh suara handphone ku yang berbunyi nyaring jika ada telepon masuk, nomor nya sungguh aku tidak kenal , namun tetap aku angkat , mungkin ini pentinng "hallo assalamualaikum" kataku memulai pembicaraan , namun di telepon tidak terdengar ada sahutan , hanya ada suara ramai ramai orang dan suara wanita yang seumuran ibu sedang menangis , dalam hatiku berkata "waaahj ini pasti penipuan itu tuh , nih cewe pasti mau ngadu kalo dia lagi di kantor polisi , atau rumah sakit .. alaah basi banget sih !"  seketika aku ingin mematikan telepon , namun langkah ku berhenti ketika wanita di telpon itu menyebutkan identitas diri bahwa dia adalah ibu kandung dari pacarku, seketika suara ku menjadi lembut "oh iya , ada apa tante ?" 
   Bagaikan di samabr petir mendengar berita ini , ibu itu mengatakan bahwa pacarku telah meninggal dunia 7 hari yang lalu , karena kecelakaan pesawat ... dan hari ini jenazahnya baru di temukan, rasanya sekujur tubuhku langsung lemas , fikiranku tiba tiba kosong , dan air mataku kini mengalir di pipi ku "tante .... aku turut berduka cita ya" kata ku berbicara sekuat kuatnya , setelah mematikan telepon aku langsung berlari ke kasur ku , aku menutup mukaku dengan bantal , aku menangis ... ini sungguh di luar dugaan ku , sungguh di luar dugaan bahwa ia harus pergi secepat ini ? kali ini aku kembali memutar lagu Kesepian , ya memang kesepian ... bukan semantara .. tapi selamanya ...... :(
back lagi yah sama firly :) sory udh lama banget ga posting :( udh kelas 9 , jarang abnget megang komputer .. okey kali ini mau posting cerpen cerpen bikinan firly -___________- maaf yah kalo jelek dan ga masuk di akal :(